Selasa, 01 Juli 2014

Abstrak EPAM (Electronics Portable Articulation Mirror)

RINGKASAN 

ELECTRONIC PORTABLE ARTICULATION MIRROR (EPAM) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN  BAHASA MIMIK ANAK TUNARUNGU 

Oleh: Erbi Bunyanuddin, Rahayu Rizky Prathamie, Doni Bowo Nugroho, Rizki Junianto, Muhammad Nur Huda
Universitas Negeri Yogyakarta 

Tujuan dari pelakasanaan ini adalah menerapkan electronic portable articulation mirror (EPAM) sebagai modifikasi media pembelajaran cermin artikulasi yang berukuran besar menjadi portabel yang dapat digunakan dimanapun, kapanpun, dan dengan didampingi siapapun. Anak tunarungu dilatih bahasa mimik dengan cara melihat ucapan guru dengan artikulasi yang benar dan anak tunarungu menirukan ucapan guru. Dan cermin ini sangat penting untuk mendukung pembelajaran, karena setiap orangtermasuk anak tunarungu tidak mampu melihat bibir masing-masing tanpa bantuan suatu media, seperti cermin.Lebih lanjut dalam belajar menggunakan bahasa mimik, anak dituntut untuk mengetahui apa yang diucapkan sehingga mengetahui kata atau kalimat yang salah. Orang tua juga dapat memberi penguatan pembelajaran di rumah dengan menggunakan EPAM, setelah EPAM digunakan di sekolah.Sehingga proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan bahasa mimik dapat optimal karena media dapat digunakan di sekolah dan di rumah, dengan waktu sesuai yang diinginkan, serta dapat didampingi guru maupun orang tua. 

Tujuan khusus dari program ini adalah menciptakan media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan bahasa mimik anak tunarungu yang dapat digunakan diamanapun, kapanpun, dan dengan siapapun.Pelaksanaan program ini dilakukan beberapa tahap yaitu observasi,pengembangan produk awal, uji kelayakan, evaluasi & revisi, penerapan media pembelajaran, evaluasi. 

Proses observasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data mengenai  tempat mitra dan melakukan pengkajian lebih mendalam. Pengembangan produk awal berupa kegiatan melakukan pembuatan electronic portable articulation mirror(EPAM). Uji kelayakan dilakukan kepada ahli media untuk mengetahui kelayakan dari media EPAM terhadap anak tunarungu.Melakukan evaluasi dan revisi apabila ada komponen atau bagian dari EPAM yang belum layak untuk digunakan sesuai pendapat ahli media.Melakukan penerapan EPAM pada mitra yaitu SLB Karnna Manohara.Setelah penerapan dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil dari seluruh pelaksanaan program.

0 komentar:

Posting Komentar